Joy X3
Edisi Prints ‘Joy’ adalah cuplikan dari novel grafis epistoleri baru yang aku ingin terbitkan pada tahun 2024. Jawa memasuki era gelap setelah perang (1825-1830), di mana budaya kita mengalami eufemisme. Perempuan menghabiskan lebih sedikit waktu di luar rumah dan lebih banyak melakukan aktivitas rumah tangga. Buku-buku menjadi langka, dan pendidikan hanya dapat diakses oleh beberapa wanita istimewa dari kelas Priyayi. Seperti Kartini dan saudara-saudaranya, para wanita bangsawan ini terkekang di kediaman mereka yang penuh batasan. Hal ini berlangsung selama masa remaja mereka yang sedang berkembang hingga pernikahan mereka yang dijodohkan. Banyak yang menghibur luka hati melalui mengisi keseharian mereka dengan kerajinan tangan, seperti menyulam dan membuat kain perca. Menjahit, memasak, dan membersihkan adalah beberapa dari banyak pekerjaan yang tidak diperhatikan namun penting dalam membentuk peradaban kita. Sementara wanita terus melakukan tugas-tugas rumah tangga ini tanpa dihargai, mereka memahami bahwa kebahagiaan bukanlah cerminan dari kenyataan mereka, tetapi tanggapan pribadi mereka terhadap situasi. Kebahagiaan selalu merupakan pilihan hati. –MS