Amoi

Amoi

Halo! Namaku Amoi, seekor naga mungil dari Jawa yang dibesarkan oleh manusia yang aku sebut mami.

Roekmini van Jepara

Roekmini van Jepara

Roekmini (1880-1951), adik perempuan dari Kartini yang terkenal dari Jepara. Roekmini adalah seorang pahlawan Jawa yang memperjuangkan hak-hak perempuan melalui karyanya dalam ukiran kayu dan pendidikan. Selama hidupnya, pemerintah kolonial Belanda membatasi perempuan bangsawan Jawa, merampas identitas dan kekuasaan mereka.

Unremembered

Unremembered

Karya seni ini menggambarkan narasi sejarah yang terlupakan tentang para prajurit wanita bangsawan di Jawa, pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.

Ragam Ni Si Marian

Ragam Ni Si Marian

Novel Ragam Ni Si Marian yang ditulis Kartini Sjahrir, berdasarkan riset di Belanda dan Indonesia, adalah sebuah kisah fiksi yang dijalin dengan fakta-fakta sosial politik, ekonomi, dan konflik inter-rasial di masa kolonial dari tahun 1900 sampai dengan pasca kemerdekaan tahun 1956.

Perempuan-perempuan Perkasa

Perempuan-perempuan Perkasa

Perempuan-perempuan Perkasa’ merupakan pengantar inspiratif bagi sejarawan untuk melakukan kajian lebih utuh dengan pendekatan baru atas sejarah Indonesia dari pertengahan abad ke-18 sampai era modern.

Kaget

Kaget

Setiap kehidupan bermula dari cinta. Ketika kirana matahari yang pertama menyentuh setiap sudut dengan pancaran kebaikan, kegelapan beranjak untuk menyampaikan perpisahan. Para makhluk yang terlelap mulai membangunkan inderanya, untuk saling menyerap kekuatan dan memberikan kehangatan kepada satu sama lain sehingga bumi ini menjadi tempat yang lebih bahagia. Bagaikan seorang konduktor yang hendak memimpin suatu pagelaran musik agung, seekor ayam jago yang hitam berkilauan naik ke atas pagar untuk mengundang semua turut ke dalam orkestranya. Sekumpulan burung bersiul dengan nada pembuka, bunga daisy berdansa cha-cha, sedang dedaunan dan angin pagi bersenandung balada yang merdu.

Joy

Joy

‘Joy’ adalah cuplikan dari novel grafis epistoleri baru yang aku ingin terbitkan pada tahun 2024. Jawa memasuki era gelap setelah perang (1825-1830), di mana budaya kita mengalami eufemisme.

Goodwill

Goodwill

Pada suatu bulan purnama di Jawa, seekor kelinci hidup di hutan belantara dengan sekumpulan teman, yang termasuk seekor monyet, berang-berang, dan serigala. Si kelinci dan teman-temannya berdoa kepada para dewa malam itu. Masing-masing mempersembahkan kasih sayangnya, namun si kelinci secara diam-diam bersumpah untuk mengorbankan raganya bagi siapapun yang membutuhkan makanan. Keinginan si kelinci sangat tulus sehingga menjadi gema di angkasa dan sampai ke nirwana. Dewa matahari memutuskan untuk menguji niat baik si kelinci, dan beliau menjelma menjadi seorang Brahmana yang tersesat dan kelaparan.

Scaramouche

Scaramouche

Edisi tekstil ini adalah eksplorasi visual motif sarung yang dikenakan oleh Bagong, tokoh komedi atau ‘Scaramouche’ dalam mitologi Jawa. Para pelawak dalam teater Wayang atau budaya di luar Indonesia umumnya mengenakan pola tekstil isometrik hitam-putih. Berdasarkan penelitian ini, saya mengembangkan desain isometrik kontemporer untuk sarung yang dikenakan oleh lakon pelawak dalam seri cerita bisu yang sedang saya kerjakan.

Sound of Dawn

Sound of Dawn

Setiap kehidupan bermula dari cinta. Ketika kirana matahari yang pertama menyentuh setiap sudut dengan pancaran kebaikan, kegelapan beranjak untuk menyampaikan perpisahan. Para makhluk yang terlelap mulai membangunkan inderanya, untuk saling menyerap kekuatan dan memberikan kehangatan kepada satu sama lain sehingga bumi ini menjadi tempat yang lebih bahagia. Bagaikan seorang konduktor yang hendak memimpin suatu pagelaran musik agung, seekor ayam jago yang hitam berkilauan naik ke atas pagar untuk mengundang semua turut ke dalam orkestranya. Sekumpulan burung bersiul dengan nada pembuka, bunga daisy berdansa cha-cha, sedang dedaunan dan angin pagi bersenandung balada yang merdu.

Tuls

Tuls

Aku jatuh cinta pada dunia seni ketika aku belajar teknik pointillisme pada usia 11 tahun. Teknik ini melibatkan penempatan titik-titik dengan tinta sebuah gambar realis yang ukurannya mencapai 40 x 60 cm selama 3 bulan. Proses ini sangat meditatif dan membantu membersihkan pikiran, karena aku belajar mengatur nafas di tengah ketidaktahuan ini. Aku melupakan semua yang aku ketahui tentang identitas objek yang aku gambar dan hanya fokus pada sisi gelap dan terang. Sejak itu, aku terus bereksplorasi dengan teknik pointillisme, menggunakan berbagai alat seperti spidol, ujung korek kuping, kuas yang dipotong pendek, atau bahkan jari telunjuk yang dicelupkan dalam cat.

Mosaic

Mosaic

Mosaic Prints Edition memetik inspirasi dari puisi bahasa Prancis karya putriku, Clio Losana.
Autentisitas adalah rekonstruksi dari semua serpihan suka dan duka kita.