Tuls Originals Edition
Aku jatuh cinta pada dunia seni ketika aku belajar teknik pointillisme pada usia sebelas tahun. Teknik ini melibatkan penempatan titik-titik dengan tinta sebuah gambar realis yang ukurannya mencapai 40 x 60 cm selama 3 bulan. Proses ini sangat meditatif dan membantu membersihkan pikiran, karena aku belajar mengatur nafas di tengah ketidaktahuan ini. Aku melupakan semua yang aku ketahui tentang identitas objek yang aku gambar dan hanya fokus pada sisi gelap dan terang. Sejak itu, aku terus bereksplorasi dengan teknik pointillisme, menggunakan berbagai alat seperti spidol, ujung korek kuping, kuas yang dipotong pendek, atau bahkan jari telunjuk yang dicelupkan dalam cat.
Proses menempatkan titik-titik ini menjadi suatu terapi kekuatan mental, di mana aku melihat diriku sebagai seorang ‘tutulist’ yang memanifestasikan sisi gelap dan terang dalam hidupku. Kendali atas proses ini ada di tangan dan pikiranku. Bagiku, menggambar menjadi cara untuk mengeksplorasi sisi gagah seperti macan yang ada dalam diriku, yang tidak bergantung pada faktor luar untuk mendefinisikan diriku. —MS