Cerita

Edisi tekstil ini adalah eksplorasi visual motif sarung yang dikenakan oleh Bagong, tokoh komedi atau ‘Scaramouche’ dalam mitologi Jawa. Para pelawak dalam teater Wayang atau budaya di luar Indonesia umumnya mengenakan pola tekstil isometrik hitam-putih. Berdasarkan penelitian ini, saya mengembangkan desain isometrik kontemporer untuk sarung yang dikenakan oleh lakon pelawak dalam seri cerita bisu yang sedang saya kerjakan.

Setiap kehidupan bermula dari cinta. Ketika kirana matahari yang pertama menyentuh setiap sudut dengan pancaran kebaikan, kegelapan beranjak untuk menyampaikan perpisahan. Para makhluk yang terlelap mulai membangunkan inderanya, untuk saling menyerap kekuatan dan memberikan kehangatan kepada satu sama lain sehingga bumi ini menjadi tempat yang lebih bahagia. Bagaikan seorang konduktor yang hendak memimpin suatu pagelaran musik agung, seekor ayam jago yang hitam berkilauan naik ke atas pagar untuk mengundang semua turut ke dalam orkestranya. Sekumpulan burung bersiul dengan nada pembuka, bunga daisy berdansa cha-cha, sedang dedaunan dan angin pagi bersenandung balada yang merdu.

Aku jatuh cinta pada dunia seni ketika aku belajar teknik pointillisme pada usia 11 tahun. Teknik ini melibatkan penempatan titik-titik dengan tinta sebuah gambar realis yang ukurannya mencapai 40 x 60 cm selama 3 bulan. Proses ini sangat meditatif dan membantu membersihkan pikiran, karena aku belajar mengatur nafas di tengah ketidaktahuan ini. Aku melupakan semua yang aku ketahui tentang identitas objek yang aku gambar dan hanya fokus pada sisi gelap dan terang. Sejak itu, aku terus bereksplorasi dengan teknik pointillisme, menggunakan berbagai alat seperti spidol, ujung korek kuping, kuas yang dipotong pendek, atau bahkan jari telunjuk yang dicelupkan dalam cat.

Mosaic Prints Edition memetik inspirasi dari puisi bahasa Prancis karya putriku, Clio Losana.
Autentisitas adalah rekonstruksi dari semua serpihan suka dan duka kita.

Terdapat berbagai kepercayaan takhayul tentang kucing hitam di masyarakat Barat selama bertahun-tahun.

Teori set gabungan dari George Cantor bisa dipakai untuk membuat metodologi yang multikultural dengan menggabungkan dua tradisi dialektik. Dengan cara ini, kita dapat memanfaatkan kekuatan kedua praktik tersebut. Misalnya, kita dapat menggunakan strategi kemasan dan metode memasak yang digunakan dalam produksi macaron Perancis untuk memperkenalkan kue balapis tradisional Manado ke audiens yang lebih luas.

Sisik Prints Edition adalah desain tekstil yang aku gambar berdasarkan sisik ikan. Sejak taman kanak-kanak, aku selalu senang menggambar detail sisik ikan yang berulang-ulang. Selain menggambar sketsa sisik ikan sangat meditatif bagiku, gambar itu sendiri menawarkan perasaan yang menenangkan.

Kamu adalah seniman hidupmu
Dengan kuas di tangan, terbanglah
Lukis sebuah karya yang jujur
Dan bersinar dengan cahaya jiwamu

Tulisan Artist’s Proofs adalah kesan arsip hukum kami untuk setiap koleksi dan tidak termasuk dalam hitungan resmi edisi terbatas. Secara teknis, ini adalah kumpulan pertama lembar serigrafi yang dicetak secara manual yang disetujui Artis, yang kemudian dijahit dengan tangan ke dalam desain akhir. Dalam beberapa kasus langka dari edisi yang tidak diterbitkan, kami hanya memiliki satu salinan Bukti Artis ini.

THE LEGACY adalah rangkaian karya seni warisan dari Hindia Baru. Istilah 'Hindia Timur' bermula dari fakta geografis Indonesia yang pernah dikenal oleh Barat sebagai sumber alam terbaik yang tak ada habisnya. Atribut 'Baru' berarti perspektif baru tentang generasi yang percaya diri. Generasi baru ini akan mewarisi nusantara. Di jantung kebebasan, mereka akan mengolah bumi ini, merayakan individualitas, dan mencintai sesama tanpa prasangka apa pun.

Izinkan saya untuk berbagi cerita tentang pelampung yang menyelamatkan saya dari tenggelam. Pada saat jiwa ini hampir tenggelam, saya sengaja membenamkan diri dalam emosi warna-warni dan pemikiran surealis, sehingga saya dapat mempertahankan keberanian untuk membayangkan apa yang telah rusak di dalam dunia saya dan mengubah setiap kesalahan saya menjadi kekuatan saya. Tentu saja, saya tidak berniat menyeret Anda ke dalam diskusi rasional.

{Lelono} [artinya: ‘Perjalanan’] adalah esai ketiga dari trilogi THE NEW EAST INDIES *, yang disajikan sebagai jurnal ziarah tentang introspeksi diri. Makalah ini membahas petualangan seniman di antara berbagai kutub kehidupan. Keterbukaan dalam mempelajari sudut pandang baru dan keberanian mengevaluasi diri menjadi mata kuliah yang sangat penting dalam menemukan identitas otentik di era globalisasi.