Kapas X3
Edisi ‘Kapas’ merayakan kekayaan bumi, keterampilan tangan, dan cerita asli Indonesia. Karya ini menyiratkan bentuk dekolonisasi mental. Industri kapas terbentuk sejak abad 19 ketika koloni Belanda di Hindia Timur mulai diterapkan secara paksa dan sistematis. Kapas merupakan topik kompleks. Menanam kapas di Indonesia sulit karena kondisi tanah dengan curah hujan tinggi. Hasil panen yang kasar di Indonesia memberi nilai lebih rendah dari kapas Amerika, Cina, atau India.
Sejak 1980an, Indonesia pernah menjadi salah satu ekporter terbesar katun garmen dan tekstil di mancanegara, dari memproses benang katun dan kapas mentah impor. Walau ditanam di berbagai wilayah Indonesia, namun jumlah kapas belum menutup kebutuhan pasar katun tekstil yang semakin meningkat. Menurut PBB, di 2021 saja, impor katun ke Indonesia mencapai USD1.87 miliyar. Peran Indonesia yang signifikan di industri kapas global hanya sebagai perantara dan konsumen akhir, menempatkan Indonesia di rantai ekonomi bawah.
Aku memakai bahan katun dari hasil bumi lokal dan menjaga agar prosesku dari hulu ke hilir bisa dipertanggungjawabkan untuk meningkatkan apresiasi terhadap buatan Indonesia dan para pengrajin lokal. Semua ini persembahan dariku, untukmu yang cinta Indonesia. —MS, Jakarta 2023