Langsung ke konten
Tulisan Eco-Friendly, Affordable Designer Bags, Wallets, Acessories, Art
(0) Keranjang
Tulisan Eco-Friendly, Affordable Designer Bags, Wallets, Acessories, Art
Pencarian
EN | ID
Akun
Gabung
Daftar
Keranjang (0) Keranjang
  • BERANDA
  • PRODUK TERBARU
  • TULISAN GILT ROOM
  • KOLEKSI +Beralih menu
    • KATEGORI +Beralih menu
      • Tas & Box
      • Kompartemen & Kantong
      • Dompet
      • Tali Tas
      • Bag Charms
      • Selendang
      • Aksesoris
      • Kado Musiman
      • Kartu & Buku
      • Untuk Rumah
      • Hiasan Dinding
    • Edisi Originals +Beralih menu
      • Lihat Semua
      • Made in Java
      • Ragam Ni Si Marian
      • Methu
      • Roses
      • Victor
      • Titik Koma
    • EDISI TULISAN AIR +Beralih menu
      • Lihat Semua
      • Rajata Hakim
      • Farand R. Hazfanur
      • Pepe Dolls
    • EDISI LIMALAS +Beralih menu
      • Seedpod { X5 }
      • Senja { X5 }
    • EDISI PATBELAS +Beralih menu
      • Madras { X4 }
      • Tulip { X4 }
      • Paperflower { X4 }
      • Kawung Verso { X4 }
      • Semanggi { X4 }
      • Ajita { X4 }
      • Marigold { X4 }
    • Edisi Telulas +Beralih menu
      • Keping { X3 }
      • Mosogram { X3 }
      • Gema { X3 }
      • Mosaic { X3 }
      • Bulu { X3 }
      • Kapas { X3 }
      • Tulang Ikan { X3 }
      • Batu { X3 }
      • Ximoso Verso { X3 }
    • Edisi Rolas +Beralih menu
      • Terbit { X2 }
  • PENAWARAN TERBATAS
  • CERITA
  • JURNAL
  • TENTANG +Beralih menu
    • Tentang Tulisan
    • Tentang Seniman
    • Butik Kami
  • KOLEKSI KATALOG
  • Twitter
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
  • Pinterest
  • Daftar
  • Gabung

Miss Caj

Namaku Miss Caj, yang berbulu putih dan bermata besar. Aku gemar duduk di depan jendela dari salah satu rumah-rumah Peranakan di daerah Kampong Glam—suatu distrik antik di Singapura yang penuh sudut-sudut berkesan. Daerah ini dulunya adalah kampung tempat nenek moyang Wong Jawa yang berlayar dan menetap sejak zaman pra-kolonial. Waktu itu, pelabuhan-pelabuhan di seantero kepulauan Hindia Timur menjadi pusat perdagangan dunia dengan masyarakat yang majemuk, termasuk dari Polinesia, Cina, Arab, dan Eropa. Permintaan meningkat atas indigo, kopi, gula, dan rempah-rempah lain menjadi akar utama terbentuknya kolonialisme, yang menerapkan perbudakan, segregasi, dan rasisme. Kolonialisme di abad ke-19 menguras kekayaan alam di area ini dan menghalangi perkembangan ilmu penduduk asli. Sekarang sisa-sisa kolonialisme dalam paradigma modern, yang masih membuat kesenjangan epistemik, hanya bisa dibongkar dengan menyusun kembali cerita tentang Asia Tenggara pada era pra-kolonial. Di tempat ini, di balkon indah yang aku saksikan, setiap keping-keping cerita dari sejarah maupun perjalanan pribadi masing-masing pendatang bisa mencerminkan rajutan budaya yang penuh warna dan tidak dipisahkan oleh ras atau kepercayaan tertentu.

Ditulis dan diilustrasikan oleh Melissa Sunjaya

Large Postcard Set
Large Postcard Set
Miss Caj / Light Snow
-
Rp 78.000
Large Postcard Set
Large Postcard Set
Miss Caj / Red Rumor
-
Rp 78.000
Large Postcard Set
Large Postcard Set
Miss Caj / Smokey Lunar
-
Rp 78.000
Large Postcard Set
Large Postcard Set
Cajeput / Red Rumor
-
Rp 78.000
Large Postcard Set
Large Postcard Set
Cajeput / Smokey Lunar
-
Rp 78.000
Giclée Print
Giclée Print
Cajeput / Petite
-
Rp 650.000
Giclée Print
Giclée Print
Kampong Glam / Petite
-
Rp 650.000
  • Kebijakan Toko dan Pengembalian Dana
  • Layanan Pembungkus Kado
  • Kebijakan Pengiriman
  • Kebijakan Privasi
  • Contact Us
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
  • Twitter
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
  • Pinterest
Mendaftarlah untuk buletin kami

Dengan memasukkan alamat email Anda di bawah, Anda setuju menerima buletin kami dengan akses koleksi terbaru.

© 2025 Tulisan