Anima

Cerita karya Melissa Sunjaya
Illustrasi karya Melissa Sunjaya and Sébastien Théraulaz

 
Permainan hidup, seperti banyak permainan kartu lainnya, adalah sebuah campuran liar antara keberuntungan dan nasib. Bagaikan takdir yang bertindak sebagai teman yang tidak bisa ditebak, kemenangan atau kekalahan dapat kita tanggapi secara spiritual. Segenggam pilihan kartu yang kuat bisa tersia-siakan oleh pemain tanpa pengalaman, sedangkan pemain yang lihai bisa memakai kartu yang biasa-biasa saja untuk menguntungkan dirinya. Pada dasarnya, sebuah permainan kartu yang sederhana mampu menggambarkan sifat pelik dari keberadaan kita, dimana kecerdasan dan tekad adalah faktor penetral terhadap adat dan probabilitas.
 
Pengertian tentang makna dari sesuatu yang sederhana adalah esensi dari cerita Anima. Karakter kita yang sesungguhnya tidak selalu kita perlihatkan ke dunia. Pada akhirnya keputusan yang kita ambil akan selalu menjadi faktor yang membongkar kepribadian asli kita. Pilihan kita, entah itu untuk mengelabuhi, menyombong, mengalahkan, menjaga integritas maupun mempercayakan nasib, akan mengungkapkan kita kepada batasan status sosial atau kekayaan material.
 
Siapapun bebas membuat permainan dan peraturan sendiri tentang kartu Anima, namun perkenankan saya untuk memberikan pengertian tentang perbedaan simbol-simbol ini dan makna aslinya agar saya bisa menjelaskan inspirasi dibalik terciptanya karya ini.
 
Para filsuf dari Yunani Kuno percaya bahwa ada empat unsur klasik yang menjadi komponen dasar semua materi. Unsur-unsur ini adalah Tanah, Air, Udara dan Api. Sebagai makhluk hidup, seluruh unsur di dalam diri kita pada akhirnya akan kembali kepada alam semesta ini. Daging kita kembali ke bumi. Darah kita larut dengan laut. Nafas kita bersatu dengan udara, dan panas dari emosi kita hilang menjadi api. Meraih pengertian tentang makna filsafat kuno ini adalah suatu perjalanan spiritual.
 
Selanjutnya, setiap unsur berhubungan dengan salah satu dari empat nilai kehidupan (perubahan, visi, intuisi, dan keseimbangan). Filsafat dari daerah Timur memberikan konsep bahwa dibutuhkan 12 tahun untuk menyelesaikan sebuah siklus. Karena itulah kumpulan kartu yang saya rancang menggambarkan tahapan berikut: kartu 2-10 melambangkan 9 tahun untuk tingkat penguasaan, kartu Jack adalah tingkat penyempurnaan - tahun kesepuluh, Ratu adalah daya Yin yang terjadi di tahun kesebelas, dan Raja adalah daya Yang di tahun keduabelas. Kartu As melambangkan kelahiran yang disertakan dengan kemahiran tertentu, tetapi jika tidak dipakai dengan baik maka akan tersia-siakan.
 
Saya ingin membuat kartu Joker yang khusus. Jadi, untuk menyempurnakan kumpulan kartu Anima ini, saya memilih ikan lele yang unik untuk melambangkan sebuah peramal spiritual. Ikan lele adalah ikan pemakan segala hal yang tersisa di bawah air, tetapi mereka adalah makhluk yang sensitif dalam melihat dan mendengar apa yang ada di lingkungan hidup mereka. Kemampuan mereka untuk beradaptasi dan tumbuh dalam lingkungan keruh menjadi hal yang menginspirasi. Peramal jelmaan ikan lele yang suci ini dapat memberikan inspirasi bagi kita untuk mengakui batasan realita kita agar kita merangkul apa yang diberikan oleh impian dan imajinasi kita.
 
 
Kerajaan Terra (Unsur Tanah)
Perserikatan Pengembara yang Bahagia

 
Unsur klasik pertama, Tanah, dilambangkan dengan kumpulan berlian hitam. Saya membuat ilustrasi sebuah perserikatan dari beberapa anjing laut yang melindungi kerajaan ini. Prinsip dasar dari Tanah adalah perubahan atau pergantian. Segala sesuatu terjadi dari keadaan yang selalu berubah. Pemahaman tentang organ sensori kita dan hubungannya dengan tanah tempat kita berpijak, menjadi sesuatu yang memberikan kita akar yang kuat sembari kita terus berkembang. 
 
Kerajaan Aqua (Unsur Air)
Kaum Waris yang Percaya Keajaiban

 
Unsur klasik yang kedua adalah Air, diwakili dengan kumpulan tongkat biru. Saya membayangkan bahwa daerah perairan ini dihuni oleh pasukan kodok ajaib yang memiliki kekuatan untuk melihat masa depan. Prinsip dasar dari unsur ini adalah visi. Impian dan imajinasi kita memperkuat kita, dan memberdayakan kita untuk meraih tujuan yang lebih tinggi dalam keberadaan kita.
 
Kerajaan Aer (Unsur Udara)
Perkumpulan Alkimiawan yang Luar Biasa

 
Kumpulan kartu merah hati melambangkan Udara, unsur klasik yang ketiga. Dalam bayangan saya, atmosfer siang dan malam dijaga oleh sekelompok burung hantu bijak yang memiliki spesialisasi dalam ilmu alkimia yang luar biasa. Filosofi mereka berkisar dalam menggunakan intuisi dalam penyelesaian persoalan. Intuisi sendiri bisa menyesatkan. Kita hanya bisa percaya sepenuhnya dengan intuisi kita jika kita sudah memiliki akar yang kuat dan ketika visi kita tidak tercoreng dengan ambisi pribadi.
 
Kerajaan Ignis (Unsur Api)
Kekaisaran Para Pendiri

 
Kumpulan kartu sekop yang berkobar menggambarkan unsur klasik keempat dari Api. Dalam kumpulan kartu Anima, api suci ini dilindungi oleh kekaisaran kucing hutan yang selalu waspada dan terpercaya, yang mana kekuatan mereka dipakai untuk menciptakan keseimbangan antara keadilan dan kekuatan. Unsur ini menyalurkan energi kreatif yang terkontrol, tetapi mudah untuk menjadi rusak jika tidak diamati.
 
Kumpulan kartu Anima memiliki makna lebih dari yang terlihat. Untuk mempelajari lebih dalam tentang sifat mistis dari kartu-kartu ini, saya memberi nama kartu-kartu ini sesuai pola pemikiran filosofi Jung yang dikenal dengan istilah Anima. Saat kamu berada dalam realita kamu, lawanmu juga ada berdampingan di dalam alam bawah sadarmu. Ini adalah Anima milikmu. Hal ini menjelaskan kenapa dalam kesunyian, dirimu tidak pernah sendiri. Menurut Carl Jung (pendiri psikologi analitik) Anima adalah susunan pola pikiran yang mencerminkan diri kita yang sebenarnya dan merupakan sumber kreativitas utama. Pemahaman tentang lawan jenis diri kita akan menjadikan diri kita individu yang sempurna. Saya memilih kuda laut untuk melambangkan pemahaman tentang lawan jenis diri kita ini, sesuai bentuk bagian otak kita yang menyerupai kuda laut, yang dikenal sebagai Hippocampus. Bagian dari otak ini mengatur memori jangka pendek, memori jangka panjang dan navigasi spasial.
 
Dengan memuaskan imajinasi, menang dengan rahmat, kalah dengan martabat, dan menghargai pasang surut yang datang dengan masing-masing keputusan, harapan saya adalah untuk siapa saja yang memegang kumpulan kartu khusus ini untuk menikmati proses menemukan Anima.