Delightfully Yours

Diterjemahkan oleh Rassi Narika
Ilustrasi oleh Melissa Sunjaya

Wangi serbuk kayu manis memenuhi udara bagaikan sebuah perpaduan aroma eksotis hutan tropis dan lembutnya sentuhan musim dingin. Dari balik timbunan permen dan gulali, sebuah boneka kayu terlihat mulai bergerak. Tubuhnya terbuat dari papan kayu dan persendiannya disambung dengan baut. Tanpa kesulitan bergerak, dia beranjak mendekati panci untuk melihat apakah saus karamelnya sudah mendidih. Sembari mengaduk karamel panas itu pinggulnya mulai menari.
 
Setiap pagi dia menggerus daun rosemary dan menaburkannya ke dalam panci untuk menyempurnakan rasa sup yang dimasaknya. Uap yang menyeruak dari balik adukan tangannya membawa kekuatan sihir. Dia mengeluarkan roti pertamanya yang baru matang dari dalam oven. Inilah yang selalu membuatnya tersenyum lebar. Dia menyobek roti dan menghirup aromanya dalam-dalam. Baginya ini adalah surga. Setiap bumbu yang ia tambahkan menjadikan dunia ini suatu tempat yang lebih indah.
 
Bagaimanapun juga dia terbuat dari kayu cendana dengan hati seorang gadis kecil. Ia menangis saat adonan kuenya gagal mengembang. Seni masak bukanlah tentang mencari kesempurnaan. Memasak adalah mencari suatu keseimbangan dengan segala kesalahan yang terjadi. Ketika tangan kayunya mulai terasa sakit karena terlalu banyak bergerak, ia menepis rasa sakit itu dengan berpegang sepenuhnya terhadap keindahan impiannya.